
CINTA
Cinta itu ibarat bintang. Hidup tanpa cinta bagaikan malam tak berbintang. Gelap gulita. Jalan ke sana salah, ke sini keliru. Cinta itu ibarat garam. Sayur tanpa garam rasanya akan hambar. Hidup tanpa cinta, akan membuat manusia menjadi gila. Gila harta, gila populariti, gila kehormatan, gila oleh gemerlap dunia yang menampilkan bayangan ’semu’ fatamorgana cinta.
Cinta tidak perlu kata-kata. Memandang cakerawala biru dalam sunyi, dua hati berbicara dalam kata yang tak terucapkan. Genggaman tangan dalam kebisuan menumbuhkan berjuta harapan. Uluran kasih yang tulus menggetarkan kehidupan. Cinta bukanlah sekadar janji. Cinta adalah memberikan yang terbaik demi yang dicintai.Memberi bukan kerana menerima, tetapi memberi kerana mencintai.
Cinta adalah kecocokan jiwa. Setidaknya itulah yang aku
yakini saat ini. Cinta yang hanya bersandarkan pada eloknya fizik akan gagal diterjang waktu. Cinta yang bersandar pada ego dan hasrat sendiri akan berakhir tanpa ampun. Cinta datang bukan dari keakraban yang lama atau pendekatan yang tekun melainkan cinta adalah kecocokan jiwa, yang harus diuji dan berjalan selaras dengan kehendak Sang Pencipta Waktu.
Berbicara tentang cinta memang membuai setiap generasi. Tulisan-tulisan tentang cinta tidak akan pernah tutup usia selama bumi ini masih ada. Tetapi tetap saja, cinta tidak bisa diselami hanya dengan kata-kata, kerana cinta itu rentan terhadap erosi waktu. Tetapi ketika cinta disandarkan pada yang memerintah dan mengendalikan gerakan waktu itu, maka cinta itu akan kukuh, cinta yang sejati.
Cinta sejati harus berawal dari kepenuhan akan Cinta Sejati Sang Pencipta Waktu. Kerana tanpa itu, cinta akan terkungkung oleh batas ideologi, agama, ras, dan geografi. Cinta sejati tidak mengenal jarak ruang dan waktu.
Semakin aku berlagak tahu apa itu cinta, maka aku semakin tahu bahawa sebenarnya aku tidak tahu apa-apa. Apa yang dulu kuanggap cinta, ternyata bukanlah cinta. Waktu akan menguji dan mengasah kekuatan cinta. Waktu… itulah yang aku takutkan. Cinta bisa memakai wujud berupa perpisahan. Cinta bisa memakai wujud berupa air mata. Dan semua wujud itu dikuasai dan terpenjara dalam waktu.